Khutbah Jum'at : Iman kepada Hari Kiamat


Tintabicara.com, Lubuklinggau - Jumat 5 syawal 1444 Hijriyah bertepatan 5 Mei 2023 di Masjid Al-Jihad Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan tema "Iman kepada Hari Akhir (hari Kiamat)," yang merupakan salah satu rukun Iman yang kelima.

Dalam khutbahnya Ustadz Fauzan Hakim, S.Ag menyampaikan iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima. Tema itu disampaikan guna mengingatkan umat manusia pada umumnya dan umat Muslim khususnya untuk senantiasa berbuat kebaikan serta meninggalkan segala bentuk kemungkaran dan perbuatan dosa.

Dikatakan bahwa segala yang ada di alam ini atau yang makhluk yang bernyawa tidak akan abadi dan pasti  mengalami kebinasaan  terkecuali Allah yang Maha hidup dan Maha kekal. Kefanaan dan tidak kekalnya makhluk Allah dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan. Selain dijelaskan Allah dalam Kitab suci Alquran  dan  Hadits Rasul SAW.

Ada tiga teori yang menjelaskan kalimat itu akan terjadi.  Menurut ilmu astronomi lanjut Ustadz Fauzan, bumi dan berbagai planet serta susunan tata Surya di jaga raya dapat beredar sebab adanya hukum keseimbangan alam (gravitasi bumi).  Suatu saat berjalan waktu gaya gravitasi itu akan berkurang bahkan hilang. Ketiadaan gaya gravitasi itulah penyebab terjadi tabrakan antar planet. Itulah terjadilah kiamat  sesuai bunyi Qur'an Surat Al Qariah.

Dalam Qur'an surat Al Zilzalah diterangkan suatu saat bumi akan meletus, bumi akan mengeluarkan beban yang berat yang dikandungnya, sebagai akibat dari tekanan atmosfir sebab gas panas yang ada dalam perut bumi berkurang bahkan hilang berjalan waktu. Dapat diibaratkan "sebuah telur yang diremas tangan," sehingga terjadilah kehancuran bumi yang dahsyat. Inilah maksud teori Geologi.

Alasan ketiga, bahwa matahari adalah sebuah gas panas yang memiliki suhu panas disebut pijar.  Menurut para ahli matahari dengan panas inti 20 Juta Derajat Celcius. Sedangkan usia matahari mampu bersinar lebih kurang  15 hingga 50 Milyar tahun lamanya. Berjalan waktu panas matahari akan berkurang dan akhirnya padam.

Dengan padamnya matahari akan menyebabkan hilangnya energi sebagai sumber kehidupan. Dengan panas energi matahari itulah adanya pergantian musim , turun hujan, singkatnya  adanya kehidupan. Sebaliknya ketiadaan matahari penyebab hilangnya energi dan akhirnya semua mati dan binasa.

Kemudian Beliau juga menyindir ada pendapat yang meragukan akan datangnya hari pembalasan atau hari kiamat. Padahal Quran secara tegas mengatakan kiamat pasti datang dengan mengutip ayat 15 Quran surah Thaha dan surah ke 40 Almukmin ayat  59, kapan waktu pastinya Hanya Allah yang mengetahuinya tak seorang makhlukpun yang mengetahui hal itu, Hatta malaikat dan Rasulullah SAW.

Oleh karenanya kapan waktunya terjadinya hari akhir itu bagi umat Muslim tidaklah penting, yang pasti hari pengadilan Allah itu pasti datang, Allah memang merahasiakan kepastian datangnya hari itu guna menguji umat manusia siapa diantara meraka paling baik amalnya dan sekaligus sebagai bukti akan ada pembalasan Allah terkait amal perbuatan umat manusia. Disanalah Allah menunjukkan keadilannya bagi setiap hambaNya.

Diakhir khutbahnya disebutkan sebelum datangnya kiamat Kubra (Kiamat Besar) kiamat  yang sebenarnya atau kehancuran alam semesta, manusia akan mengalami kiamat kecil (sughra) yaitu kematian seorang-seorang lalu  memasuki suatu alam yang namakan Barzah.

Dialam Barzah (alam Kubur) inilah mulai terjadi penyesalan umat manusia terlebih bagi para  pelaku dosa. Sebab disana sudah ditampakkan keadaan penghuni Neraka yang disiksa dan keadaan penghuni Surga dengan segala kenikmatannya yang tentunya disediakan bagi orang-orang beriman dan bertaqwa.

Setelah itu barulah manusia dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di suatu tempat yang luas, tempat dikumpulkan seluruh  umat manusia setelah kematiannya yang dinamakan Padang Mahsyar. Disanalah mereka dibangkitkan dalam keadaan bermacam-macam keadaan sesuai amal perbuatan semasa hidupnya didunia. Mereka ribuan tahun menunggu datangnya  masa penghisaban.

Oleh karenanya melalui mimbar yang mulia itu Beliau menyampaikan pesan kepada semua jama'ah dan kaum Muslimin pada umumnya  agar  mempersiapkan bekal amal shaleh serta meninggalkan segala bentuk  perbuatan dosa guna keselamatan serta kebahagiaan umat manusia  didunia dan akhirat sebelun datangnya kematian atau hari kebangkitan. (Anas). 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama